Skip to:
Kerugian akibat merokok dapat dialami diri sendiri dan orang lain. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) Indonesia tahun 2018, prevalensi perokok di Indonesia yang berusia 10 - 18 tahun mencapai 9,1%, sedangkan yang berusia di atas 15 tahun mencapai 33,8% dari jumlah penduduk. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan perokok aktif terbanyak ketiga di dunia.
Hal ini menimbulkan berbagai masalah lanjutan, seperti meningkatnya kematian prematur akibat merokok, meningkatnya jumlah penderita penyakit kronis akibat merokok, menurunnya produktivitas akibat rokok, menurunnya tingkat kesehatan anak-anak dengan kerabat yang merokok, meningkatnya biaya kesehatan JKN yang digunakan untuk merawat pasien yang sakit akibat merokok.
Data BPJS Kesehatan tahun 2019 menunjukkan jumlah kasus penyakit tidak menular akibat konsumsi tembakau (seperti stroke, gangguan jantung, dan kanker) mencapai 17,5 juta kasus dengan pembiayaan hingga 16,3 triliun rupiah. Setelah mengetahui akibat merokok yang berbahaya bagi dirimu sendiri dan orang-orang di sekitarmu, apakah kamu masih mau merokok?
Banyak alasan yang membuat seseorang memutuskan merokok bahkan tidak bisa menghentikannya. Ada orang yang merokok karena tuntutan lingkungan pergaulan yang terdiri dari para perokok aktif (perokok ini disebut social smoker). Ada pula orang yang merokok karena sejak kecil terbiasa melihat orang-orang di sekitarnya merokok. Banyak orang merasa bahwa merokok dapat memberikan sensasi rileks yang berbeda dengan aktivitas lainnya.
Celakanya, kebiasaan merokok tidak dapat dihentikan dengan mudah karena nikotin yang terkandung dalam rokok dapat menyebabkan efek ketagihan. Dampak merokok dalam jangka panjang akan terakumulasi dalam tubuh dan meningkatkan berbagai risiko penyakit antara lain kanker paru-paru, gangguan jantung, kerusakan otak, tulang rapuh, dan gangguan organ reproduksi.
Kebiasaan merokok sudah sering dikaitkan dengan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, namun masih belum banyak yang mengetahui akibat merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut. Beberapa akibat merokok bagi kesehatan gigi dan mulut yang mesti diwaspadai adalah sebagai berikut:
Bukan rahasia lagi kalau akibat merokok bisa menyebabkan perubahan warna gigi menjadi kuning dan semakin kusam. Kandungan nikotin dan tar dalam rokok dapat menyebabkan perubahan warna menjadi kuning kecoklatan. Nikotin sendiri sebenarnya tidak berwarna, namun apabila bereaksi dengan udara, nikotin akan berwarna coklat, sedangkan residu tar memiliki warna kuning kecoklatan.
Ketika sedang merokok, nikotin dan tar memenuhi rongga mulut sehingga membuat warna kuning melekat pada lapisan gigi paling luar (email). Noda pada gigi akan bertambah parah bila perokok malas membersihkan gigi dengan benar sehingga noda akibat rokok bercampur dengan karang gigi dan menimbulkan warna kuning kecokelatan.
Zat nikotin dan tar yang terkandung dalam rokok juga berisiko menyebabkan kerusakan jaringan gigi dan mengurangi produksi air liur. Akibatnya, rongga mulut jadi kering dan bakteri lebih mudah berkembang biak. Penumpukan bakteri perusak gigi (kariogenik) dalam rongga mulut akan meningkatkan risiko gigi berlubang.
Kondisi mulut yang kering akibat merokok, dapat memicu berkembangnya bakteri penyebab bau mulut, sehingga menghasilkan rongga mulut yang berbau tidak sedap. Masalah napas berbau tak sedap dapat diatasi dengan cara berhenti merokok dan menjaga asupan cairan sehingga rongga mulut tidak kering.
Leukoplakia yang muncul dalam mulut atau oral leukoplakia muncul dalam bentuk bercak putih pada gusi, pipi bagian dalam, bawah lidah, serta permukaan lidah. Leukoplakia oral adalah salah satu akibat dari merokok. Warna menjadi keabuan dan tekstur menebal dapat terjadi pada lesi leukoplakia seiring berjalannya waktu. Leukoplakia perlu diwaspadai, karena berisiko berkembang menjadi lesi kanker.
Selain berwarna putih, leukoplakia juga bisa berwarna keabu-abuan dan teksturnya menebal seiring berjalannya waktu. Bercak putih yang disertai noda merah (erythroplakia) harus lebih diwaspadai karena dianggap sebagai gejala awal kanker mulut.
Kontaminasi bakteri dalam rongga mulut akibat merokok juga rentan menyebabkan infeksi kelenjar ludah. Ada beberapa jenis bakteri yang kerap jadi biang keladi penyebab infeksi kelenjar ludah, antara lain Staphylococcus aureus, Streptococcus viridans, Haemophilus influenzae, Streptococcus pyogenes, dan Escherichia coli.
Selain menyebabkan penurunan jumlah air liur, infeksi kelenjar ludah juga menyebabkan berbagai gejala seperti mulut kering dan terasa sakit, muncul nanah, mulut nyeri saat mengunyah makanan, dan kesulitan membuka mulut secara maksimal.
Ahli periodonti drg. Sandra Olivia, Mars, SpPerio., menyatakan bahwa para perokok memiliki risiko penyakit gusi 2,5 hingga 4 kali lipat lebih besar daripada orang yang tidak merokok. Kebiasaan merokok menyebabkan bakteri anaerob seperti Porphyromonas gingivalis dan Prevotella intermedia lebih mudah berkembang biak di rongga mulut. Kemunculan bakteri tersebut dapat menyebabkan gusi mengalami infeksi dan peradangan (gingivitis).
Tak hanya itu saja, zat-zat yang terkandung dalam rokok juga berisiko mengganggu fungsi sel-sel gusi yang normal sehingga aliran darah ke gusi jadi terhambat. Masalah kesehatan ini menyebabkan gusi tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup sehingga mengalami kerusakan yang lebih parah. Dampak merokok juga dapat mengganggu penampilan seseorang karena gusi terlihat menghitam akibat hiperpigmentasi.
Belum terlambat kok kalau kamu baru berencana berhenti merokok agar tidak mengalami berbagai gangguan kesehatan di kemudian hari. Yuk, realisasikan keinginan berhenti merokok supaya tak jadi sekadar wacana! Kamu tak perlu minder untuk urusan warna gigi yang terlihat kusam akibat kebiasaan merokok. Kini, kamu bisa menggunakan Closeup White Attraction Pasta Gigi Natural Smile untuk mengembalikan warna putih alami gigi.
Produk Closeup yang satu ini mengandung bahan alami yang terdiri dari lemon essence dan sea salt formula. Kandungan gel-nya bekerja memoles gigi dengan lembut sekaligus menghilangkan noda gigi supaya gigi kembali putih alami dalam waktu dua minggu*. Gunakan Closeup White Attraction Pasta Gigi Natural Smile secara teratur agar napas selalu segar dan gigi kembali putih alami. Jadi pribadi yang lebih sehat dan percaya diri tidak sulit jika kamu sudah berhenti merokok.
Referensi: